![]() |
Persiapan kolam |
Pembesaran ikan nila merupakan usaha budidaya ikan nila yang dimulai setelah pendederan sampai ke tahap panen ukuran konsumsi. Ikan nila merupakan ikan yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat di Indonesia. Permintaan pasar akan ikan nila mengalami kenaikan setiap tahunnya, sehingga produksi ikan nila perlu ditingkatkan lagi,
terutama pada cara pembesaran ikan nila.
Cara pembesaran ikan nila yang baik dan benar di kolam tanah meliputi beberapa proses yaitu persiapan kolam, penebaran benih, pemberian pakan, pantau pertumbuhan ikan, pengelolaan kualitas air, pengendalian hama, dan pemanenan.
1. Persiapan kolam ikan nila
Persiapan kolam nila hampir sama dengan persiapan kolam budidaya pada umumnya yaitu terdiri-dari pengeringan kolam, pembalikan
tanah, pengapuran kolam, dan pengisian air.
- Lama pengeringan kolam untuk budidaya ikan nila berkisar 3-4 hari (cuaca panas). Pengeringan kolam budidaya bertujuan untuk mengoksidasi bahan organik yang yang terkandung di dalam tanah menjadi mineral atau hara.
- Pembalikan tanah kolam atau pengangkatan lumpur dilakukan setelah tanah dasar kolam kering. Pembalikan tanah dilakukan dengan cara mencangkul tanah dengan kedalaman 5-10 cm (Prihatini, 2014). Pembalikan tanah berfungsi untuk mengurangi kandungan bahan organik di dasar kolam sverta dapat meninggikan pematang dan menutup kebocoran pematang.
- Pengapuran kolam dilakukan setelah tanah dasar mengering dan dibalik (3-4 hari). Jenis kapur yang digunakan adalah kapur dolomit dengan dosis 200 gram per m2. Pengapuran bertujuan untuk meningkatkan pH serta membunuh patogen dan hama. Baca Rahasia Sukses Budidaya Udang dan Bandeng: Manfaat Kapur Dolomit dan Jenis Kapur Lainnya untuk Tambak Anda!
- Kolam diisi dengan air melalui saluran inlet, 2 hari setelah pengapuran. Pengairan dilakukan hingga air mencapai 15-20 cm agar sinar matahari masih dapat mencapai dasar kolam sebagai syarat tumbuhnya fitoplankton dan dibiarkan selama 3-5. Kemudian pengisian air kolam dilakukan sampai batas yang diinginkan dan dibiarkan kurang lebih beberapa hari (2-3) hari. Ketinggian air kolam yang bagus untuk budidaya 80-120 cm, diharapkan kondisi lingkungan menjadi stabil dan kapasitas oksigen meningkat.
- Baca juga; Jenis Kolam Menurut Fungsinya
2. Penebaran benih ikan nila
![]() |
Penebaran benih ikan nila |
Benih yang akan ditebar sebaiknya diaklimatisasi terlebih dahulu guna menentukan keberhasilan pada kegiatan pembesaran ikan nila. Aklimatisasi bertujuan untuk menyesuaikan kondisi lingkungan yang baru dengan lingkungan sebelumnya, dengan kata lain suhu air dalam kantong plastik disetarakan dengan suhu air di dalam kolam pembesaran.
Sebelum dilakukan penebaran
benih nila, sebaiknya benih yang akan dimasukkan ke kolam pembesaran ukurannya sudah seragam. Ukuran benih ikan nila yang ditebar di kolam pembesaran biasanya berkisar 3-5 cm sampai dengan 20 gram per ekor. Kepadatan tebar benih ikan nila di kolam tanah 7-10 ekor/m3.
Baca juga; Materi Pendederan Ikan Nila
3. Pemberian pakan ikan nila
Ikan nila diberi pakan dengan
dosis sebanyak 6-3% dari berat tubuh ikan dengan frekuensi pemberian 2-3 kali/hari. Pemberian pakan ikan nila dimulai setelah 2 hari penebaran benih (2 hari puasa setelah penebaran benih).
Pada masa awal diberi pakan sebanyak 6% dan turun perlahan sampai 3% waktu mau panen. Ikan diberikan pakan berupa pellet HI PRO-VITE FF-888, FF-999, 781-1, 781-2, dan 781-3 yang diproduksi oleh PT. CP Prima. Kami telah mencoba beberapa jenis pakan, tapi yang lebih menguntungkan dan pertumbuhannya lebih cepat adalah pakan HI PRO-VITE dengan FCR 1.1 sampai 1.2 dengan artian 1.1 atau 1.2 kg pakan menghasilkan 1kg ikan nila.
Baca juga; Pakan Ikan Nila Protein Tinggi
4. Pantau pertumbuhan ikan
Untuk mengetahui pertumbuhan ikan,
perlu dilakukan sampling ikan setiap seminggu sekali. Sampling juga berguna untuk mengetahui jumlah pakan yang akan diberikan pada ikan sesuai dengan pertumbuhannya. Cara melakukan sampling yaitu dengan mengambil beberapa ekor ikan nila secara acak kemudian dilakukan penimbangan.
5. Pengendalian hama
Pengendalian hama adalah pengaturan makhluk-makhluk atau organisme pengganggu ikan nila seperti burung, biawak, berang-berang dan lain sebagainya. Sedangkan hama semacam siput, keong, gabus pencegahannya dilakukan pada masa persiapan kolam ikan nila.
6. Pemanenan ikan nila
Pemanenan dilakukan saat ikan sudah mencapai ukuran
konsumsi sesuai dengan permintaan pasar. Kolam yang akan dipanen airnya dikurangi terlebih dahulu secara
perlahan dan bertahap. Setelah air surut, ikan diambil dengan cara diseser, yaitu menggunakan jaring yang dipegang oleh minimal 2 orang. Ikan yang sudah terambil dimasukkan ke dalam bak/ jaring penampung.
Itulah teknik pembesaran ikan nila yang telah kami lakukan selama ini. Kami juga punya channel Youtube (PENGELOLAAN PERIKANAN) meski belum optimal, dan rencana kedepan akan perlahan dioptimalkan, silakan subscribe.