Hama adalah organismE pengganggu yang dapat memangsa, membunuh
dan mempengaruhi produktivitas ikan, baik secara langsung maupun secara
bertahap.
Hama bersifat sebagai organism yang memangsa (predator),
perusak dan kompetitor (penyaing). Sebagai predator (organisme pemangsa), yakni
makhluk yang menyerang dan memangsa ikan yang biasanya mempunyai ukuran tubuh
yang lebih besar dari ikan itu sendiri.
Hama sering menyerang ikan bila masuk dalam lingkungan
perairan yang sedang dilakukan pemeliharaan ikan.Masuknya hama dapat bersama saluran
pemasukan air maupun sengaja datang melalui pematang untuk memangsa ikan yang
ada.
Hama yang menyerang ikan biasanya datang dari luar
melalui aliran air, udara atau darat. Hama yang berasal dari dalam biasanya
akibat persiapan kolam yang kurang sempurna. Oleh karena itu untuk mencegah
hama ini masuk kedalam wadah budidaya dapat dilakukan penyaringan pada saluran pemasukan
dan pemagaran pematang. Hama ikan banyak sekali jenisnya antara lain larva
serangga, serangga air, ikan carnivora, ular, biawak, buaya , notonecta atau bebeasan,
larva cybister atau ucrit, berang-berang atau lisang, larva capung, trisipan.
Hama menyerang ikan hanya pada saat ikan masih kecil atau
bila populasi ikan terlalu padat. Sedangkan bila ikan mulai gesit gerakannya
umumnya hama sulit memangsanya.
Hama yang menyerang ikan budidaya biasanya berupa ular,
belut, ikan liar pemangsa. Sedangkan hama yang menyerang larva dan benih ikan
biasanya notonecta atau bebeasan, larva cybister atau ucrit. Ikan-ikan kecil
yang masuk ke dalam wadah juga akan mengganggu.
Meskipun bukan hama, tetapi ikan kecil-kecil itu menjadi
pesaing bagi ikan dalam hal mencari makan dan memperoleh oksigen. Ada beberapa
cara yang dapat dilakukan untuk mencegah serangan hama terhadap ikan :
Ö
Pengeringan dan pengapuran kolam sebelum
digunakan. Dalam pengapuran sebaiknya dosis pemakaiannya diperhatikan atau
dipatuhi.
Ö
Pada pintu pemasukan air dipasang saringan
agar hama tidak masuk ke dalam kolam. Saringan air pemasukan ini berguna untuk
menghindari masuknya kotoran dan hama ke dalam kolam budidaya.
Ö
Secara rutin melakukan pembersihan disekitar
kolam pemeliharaan agar hama seperti siput atau trisipan tidak dapat berkembangbiak
disekitar kolam budidaya
Untuk menghindari adanya hama ikan, dilakukan pemberantasan
hama dengan menggunakan bahan kimia. Akan tetapi penggunaan bahan kimia ini
harus hati-hati hal ini mengingat pengaruhnya terhadap lingkungan sekitarnya.
Bahan kimia sintetis umumnya sulit mengalami penguraian secara alami, sehingga pengaruhnya
(daya racunnya) akan lama dan dapat membunuh ikan yang sedang dipelihara.
Oleh karena itu sebaiknya menggunakan bahan pemberantas
hama yang berasal dari tumbuh-tumbuhan seperti ekstrak akar tuba, biji teh,
daun tembakau dan lain-lain. Bahan ini efektif untuk membunuh hama yang ada
dalam kolam dan cepat terurai kembali menjadi netral.
Tabel. Bahan ekstrak dari tumbuh-tumbuhan serta dosisnya.
Bahan Organik
|
Bahan Aktif
|
Dosis
|
Akar
tuba
Biji
the
Tembakau
|
Rotenon
Saponin
Nikotin
|
10
kg/h
150-200
kg/h
200-400
kg/h
|
Ada
beberapa tindakan penanggulangan serangan hama yang dapat dilakukan, antara
lain adalah sebagai berikut :
2.1.1 Penanggulangan
Ular
1. Ular
tidak menyukai tempat-tempat yang bersih. Karena itu, cara menghindari serangan
hama ular adalah dengan mejaga kebersihan lingkungan kolam.
2. Karena
ular tidak dapat bersarang di pematang tembok, sebaiknya dibuat pematang dari beton
atau tembok untuk menghindari serangannya.
3. Perlu
dilakukan pengontrolan pada malam hari. Jika ada ular, bisa langsung dibunuh
dengan pemukul atau dijerat dengan tali.
2.1.2 Penanggulangan
Belut
1. Sebelum
diolah, sebaiknya kolam digenangi air setinggi 20 – 30 cm, kemudian diberi obat
pembasmi hama berupa akodan dengan dosis rendah, yakni 0,3 – 0,5 cc per meter
kubik air.
2. Setelah
diberi pembasmi hama, kolam dibiarkan selama 2 hari hingga belut mati.
Selanjutnya air dibuang.
2.1.3 Penanggulangan
Ikan Gabus
1. Memasang
saringan di pintu pemasukan air kolam, sehingga hama ikan gabus tidak dapat masuk.
2. Mempertinggi
pematang kolam agar ikan gabus dari saluran atau kolam lain tidak dapat loncat
ke kolam yang berisi ikan.