Salah satu alat navigasi
yang berfungsi untuk mengukur kedalaman perairan, sekaligus mengetahui jenis
dasarnya.
Perum Tangan |
Cara Pengoperasian
a.
Siapkan alat perum diatas deck haluan kapal, bila
pengoperasian pada malam hari hitung terlebih dahulu jarak dari tangan juru
perum sampai dengan permukaan air.
b.
Batu duga pada bagian lubang bawah diberi vaselin atau
gemuk.
c.
Kecepatan kapal dikurangi atau sampai berhenti sama
sekali.
d.
Batu duga diayun dengan menggunakan tangan kanan, dan
selanjutnya diturunkan ke air sampai dengan batu duga menyentuh dasar perairan.
e.
Sesaat setelah menyentuh dasar, diatur sedemikian rupa
agar posisi tali tegak lurus dan tidak kendor.
f.
Pada saat tali benar-benar tegak perhatikan batas tali
dan tanda warna yang menyentuh permukaan air, bila dioperasikan pada malam hari
atau cuaca buruk maka yang dibaca adalah merkah yang terpegang di tangan.
g.
Juru Perum meneriakkan tanda merkah yang terlihat pada
tali perum ( kedalaman perairan ).
h.
Catat kedalaman perairan berdasarkan warna tanda pada
tali perum tersebut.
i.
Setelah pembacaan selesai tali ditarik lagi ke atas deck.
j.
Perhatikan jenis dasar laut yang menempel pada batu
duga.
k.
Catat hasilnya.
Tanda-tanda Merkah pada Tali Perum Tangan :
a.
Pada setiap kepanjangan tali 3, 13, 23, dst. Ditandai
dengan kain berwarna merah.
b.
Pada setiap kepanjangan tali 5, 15, 25, dst. Ditandai
dengan kain berwarna putih.
c.
Pada setiap kepanjangan tali 7, 17, 27, dst. Ditandai
dengan kain berwarna biru.
d.
Pada setiap kepanjangan tali 10, 20, 30, dst. Ditandai
dengan sepotong kulit yang dilubangi.
e.
Pada setiap kepanjangan tali 1, 2, 4, 6, 8, 9, 11, 12
dst. Ditandai dengan tali putih atau warna kain selain warna di atas.
Ketelitian Pemeruman Tergantung dari :
a.
Kecepatan
kapal.
b.
Kemahiran
juru perum.
c.
Keadaan
cuaca pada saat itu.
d. Banyaknya pemeruman yang dilakukan
Sumber:
PENULIS : MULDAN MARTIN, A.Pi
EDITOR : IRWAN KURNIAWAN, S.St.Pi