Pelajari dasar-dasar keselamatan di kapal, termasuk prosedur evakuasi, peralatan keselamatan, dan tindakan darurat untuk menghadapi situasi di laut dengan aman dan efektif
JENIS-JENIS KEADAAN DARURAT
- Tubrukan: Terjadi saat dua kapal bertabrakan akibat kesalahan navigasi, cuaca buruk, atau gangguan teknis.
- Reaksi Muatan: Terjadi ketika muatan kapal tidak stabil atau terjadi pergeseran muatan yang mengancam kestabilan kapal.
- Kebakaran - Meledak: Bahaya kebakaran dan ledakan dapat disebabkan oleh kebocoran bahan bakar, korsleting listrik, atau kesalahan dalam penggunaan peralatan.
- Kandas: Kapal terdampar di perairan dangkal karena kesalahan navigasi, cuaca buruk, atau gangguan teknis.
- Kebocoran: Bocornya bagian kapal dapat disebabkan oleh kerusakan struktural, tumbukan, atau korosi.
- Tenggelam atau Terbalik: Kapal bisa tenggelam karena kebocoran yang parah atau terbalik akibat gelombang besar atau beban tidak seimbang.
- Pencemaran: Terjadi jika kapal mengalami kebocoran tangki bahan bakar atau muatan berbahaya yang menyebabkan pencemaran lingkungan.
- Kerusakan Kendali Kapal: Gangguan pada sistem kendali kapal seperti mesin, kemudi, atau sistem navigasi.
- Orang Jatuh ke Laut: Kejadian ini dapat terjadi karena kecelakaan, kehilangan keseimbangan, atau tindakan yang tidak aman di atas kapal.
PENYEBAB
- Faktor Teknis: Kesalahan dalam perawatan kapal, kegagalan sistem, atau kerusakan mekanis.
- Faktor Alam: Cuaca buruk, gelombang besar, badai, atau kondisi lingkungan ekstrem.
- Faktor Manusia: Kesalahan manusia seperti kesalahan navigasi, kelalaian, atau tindakan yang tidak aman.
Sijil Darurat: Dokumen resmi yang berisi petunjuk tindakan darurat dan lokasi tempat berkumpul.
Tempat Berkumpul: Area yang telah ditentukan untuk berkumpul saat terjadi keadaan darurat, biasanya dilengkapi dengan peralatan keselamatan.
Tugas-Tugas Awak Kapal: Tanggung jawab masing-masing awak kapal dalam situasi darurat, seperti meluncurkan peralatan keselamatan atau membantu penumpang.
Isyarat Bahaya Suara: Sinyal atau tanda yang digunakan untuk menginformasikan keadaan darurat.
Prosedur Tindakan Orang Jatuh ke Laut:
- Lemparkan pelampung penolong.
- Berteriak ke arah anjungan untuk meminta bantuan.
- Perhatikan posisi korban dan berikan pertolongan sesuai keadaan.
Prosedur Umum dalam Keadaan Darurat:
- Jangan panik.
- Kenakan rompi penolong atau pelampung penolong secepat mungkin.
- Berkumpul di area yang telah ditentukan sesuai sijil darurat.
- Bantu mereka yang membutuhkan pertolongan ekstra.
- Ikuti instruksi dan petunjuk dari kru kapal.
Fasilitas Keselamatan:
- Alat peluncuran dan embarkasi.
- Peralatan piroteknik untuk memberikan isyarat darurat.
- Pesawat luput maut untuk evakuasi cepat.
- Sekoci penyelamat untuk penyelamatan dalam jumlah besar.
- Alat penolong perorangan seperti pelampung dan rompi penolong.
- Alat penolong lain sesuai kebutuhan dan situasi darurat.
Evakuasi dengan Pesawat Luput Maut:
- Ikuti petunjuk petugas dalam peluncuran pesawat.
- Utamakan keselamatan anak-anak, wanita, orang tua, dan yang rentan.
Evakuasi dengan Pelampung Penolong atau Rompi Penolong:
- Perhatikan ketinggian dan kondisi permukaan air sebelum melompat.
- Ikuti petunjuk penggunaan alat keselamatan dengan benar.
- Bantu mereka yang membutuhkan pertolongan saat evakuasi.
Meninggalkan Kapal (Abandon Ship):
- Tunggu perintah dari kapten atau petugas yang bertanggung jawab.
- Kenakan semua pakaian dan perlengkapan keselamatan yang tersedia.
- Minum jika memungkinkan dan bantu mereka yang membutuhkan.
Dengan menyusun dan mengikuti prosedur keselamatan yang telah ditetapkan, kapal dapat mengurangi risiko dan menghadapi keadaan darurat dengan lebih efektif.