1. Kekuatan Benang (Rigidity of Twine)
- Seharusnya “lembut tidak kaku”: Benang yang digunakan untuk gillnet sebaiknya lembut dan tidak kaku, khususnya untuk menangkap ikan dengan cara terjerat (entangled).
- Bahan yang Digunakan: Beberapa bahan yang umum digunakan adalah kapas (cotton), hennep, linen, amylan, nylon, dan koremona, yang memiliki serat lembut.
- Cara Meningkatkan Kelembutan: Mengurangi diameter benang atau jumlah pintalan dapat meningkatkan kelembutan benang.
2. Ketegangan Rentangan Tubuh Jaring
- Pengaruh Ketegangan: Ketegangan pada rentangan jaring akan mempengaruhi jumlah hasil tangkapan. Ketegangan yang terlalu tinggi akan menyulitkan ikan untuk terjerat dan ikan yang sudah terjerat akan mudah lepas.
- Faktor Penentu: Ketegangan rentangan jaring ditentukan oleh daya apung pelampung (float), berat tubuh jaring, tali-temali, gaya tenggelam pemberat (sinker), dan tingkat pengkerutan (shortening).
3. Tingkat Pengkerutan (Shortening/Shrinkage)
- Definisi: Pengkerutan adalah perbedaan panjang tubuh jaring dalam keadaan tegang sempurna (stretch) dengan panjang jaring setelah diikatkan pada float line dan sinker line.
- Contoh Penghitungan: Jika panjang webbing jaring utama adalah 100 meter dan setelah diikatkan menjadi 70 meter, maka tingkat pengkerutan adalah 30%.
- Nilai Ideal: Untuk gillnet yang menangkap ikan secara gilled, nilai shortening sekitar 30-40%. Sedangkan untuk ikan yang tertangkap secara entangled, shortening sekitar 35-60%.
4. Tinggi Jaring (Mesh Depth)
- Definisi: Tinggi jaring adalah jarak dari float line ke sinker line saat jaring dipasang di perairan, diukur dalam jumlah mata jaring atau meter.
- Rumus:
Dimana:makefileMd = m x n √2 S – S²
- Md = Tinggi jaring
- m = Ukuran mata jaring
- n = Jumlah mata jaring ke arah dalam
- S = Tingkat pengkerutan (shortening)
5. Ukuran Mata Jaring (Mesh Size) dan Besar Ikan
- Simpul Plat Knot vs Trawler Knot: Webbing yang dibuat dengan simpul Plat knot akan menggunakan benang lebih sedikit dibandingkan dengan simpul Trawler knot.
- Pengaruh Diameter dan Ukuran Mata Jaring: Semakin tebal diameter benang dan semakin kecil ukuran mata jaring, maka mata jaring pada webbing akan terbuka atau melebar ke arah vertikal maupun horizontal.
6. Warna Jaring
- Definisi: Warna jaring mengacu pada warna webbing jaring utama, sementara warna pelampung, tali, dan pemberat diabaikan.
- Faktor Pengaruh: Warna jaring di dalam air dipengaruhi oleh kedalaman perairan, transparansi, sinar matahari, sinar bulan, dan faktor lainnya.
- Rekomendasi Warna: Warna jaring sebaiknya serupa dengan warna perairan atau tidak kontras dengan warna air maupun dasar perairan tempat jaring dipasang.
Dengan memahami dan mengoptimalkan faktor-faktor seperti kekuatan benang, ketegangan rentangan tubuh jaring, tingkat pengkerutan, tinggi jaring, ukuran mata jaring, dan warna jaring, para nelayan dapat meningkatkan efektivitas penggunaan gillnet dalam penangkapan ikan. Penyesuaian yang tepat terhadap faktor-faktor ini tidak hanya akan meningkatkan hasil tangkapan, tetapi juga menjaga kelestarian ekosistem laut. Mari kita terus belajar dan mengembangkan teknik-teknik yang lebih baik untuk keberlanjutan perikanan di masa depan.